Sosiologi Kelas X Semester 1
Istilah-Istilah
Dalam Sosiologi
1.
Primordialisme
Primordialisme, yaitu loyalitas
berlebihan yang mengutamakan atau menonjolkan kepentingan suatu kelompok agama,
ras, daerah, atau keluarga tertentu.
Contoh : gerakan separatisme Aceh Merdeka, Organisasi Papua
Merdeka, dll.
2.
Vested
Interest
Vested Interest adalah adanya kepentingan-kepentingan yang
telah tertanam denagn kuat sekali. Golongan ini sangat sukar sekali melepas
kedudukannya sehingga menghalangi proses perubahan sosial.
Contoh : kelompok yang sudah mapan biasanya tidak menghendaki
terjadi perubahan karena takut posisinya terancam, takut hidup
susah.
3.
Sterotipe
Sterotipe adalah cara pandang
terhadap suatu kelompok sosial, dimana cara pandang tersebut lalu digunakan
kepada setiap anggota kelompok tersebut.
Contoh : Menurut masyarakat bahwa orang Ambon jago
menyanyi dan main musik, tanpa
penelitian yang lebih dalam.
4.
Social
Institution
Adalah organisasi norma-norma yang
dianggap penting.
Contoh : Family Institution, Religion Institution, Economics
Institution, Education Institution.
5.
Mobilitas
Lateral
Mobilitas lateral adalah
perpindahan individu atau kelompok dari unit-unit wilayah (ruang) satu ke unit
wilayah lain. Mobilitas lateral disebut juga mobilitas geografis.
Contoh : Transmigrasi, urbanisasi, imigrasi, dan emigrasi.
6.
Mobilitas
Vertical Sinking/Mobilitas Vertikal Turun
Mobilitas vertikal turun mempunyai
arti bahwa perpindahan seseorang ke kelas sosial yang lebih rendah dari
sebelumnya.
Contoh : Bu Rena yang berkedudukan sebagai Dirut (Direktur
Utama) di kantornya tetapi
karena Ia depresi maka ia diturunkan menjadi pegawai biasa di kantornya.
7.
Mobilitas
Social Climbing
Mobilitas social climbing adalah
mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan
seseorang.
Contoh : A adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA. Karena
memenuhi persyaratan, ia diangkat menjadi kepala sekolah.
8.
Kesetaraan
Gender
Kesetaraan gender berarti kesamaan
kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta
hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam
kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan
keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan
tersebut.
Contoh : Ratna Sarumpaet sempat keheranan.
Pasalnya, para kaum perempuan, parakaum ibu tidak begitu antusias merespon
pencalonannya sebagai presiden RepublikIndonesia. Padahal menurut
ekspektasi (perkiraan disertai
harapan) Ratna, sebagaisesama perempuan,
para kaum ibu itu seharusnya antusias merespon keberaniannyamaju sebagai
calon presiden. Namun kenyataannya, para kaum perempuan, para
kaumibu itu justru lebih tertarik memilih presiden berjenis kelamin laki-laki
dan ganteng.
9.
Penyimpangan
Sosial Positif
Penyimpangan sosial positif adalah
penyimpangan yang tidak sesuai dengan aturan-aturan atau norma-norma yang
berlaku, tetapi mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial.
Contoh : Pendapat atau hasil karya seorang tokoh atau ilmuwan
yang menemukan sesuatu hal yang baru.
10. Sosialisasi Otoriter
Sosialisasi otoriter adalah
sosialisasi yang berlangsung di antara pihak-pihak yang status atau
kedudukannya berbeda.
Contoh : Antara ornag tua dengan anak, antara guru dengan murid,
antara pimpinan dengan pengikut, dan
lain-lain.
11. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara individu dan
individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dan kelompok dalam
bentuk kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian.
Contoh : Suatu kelompok organisasi dalam suatu partai,seorang
Ketua dalam organisasi tersebut memberikan instruksi
kepada anggota lainnya tentang melakukan strategi dalam mengkampanye kan
partai tersebut supaya bisa terpilih.
12. Gemeinschaft
Gemeinschaft adalah hubungan yang
dilakukan oleh antar individu atau kelompok yang memiliki ikatan kuat, biasanya
yang memiliki ikatan darah, ideologi, atau kesamaan daerah asal.
Contoh :
a. Petemuan
keluarga besar Sitompul di Bali (kedekatan ikatan darah).
b. Pada
waktu saya pergi ke Swiss saya bertemu sesama orang Jogja dan kami sangat akrab
walaupun baru kenal (kedekatan kesamaan daerah asal).
c. Pada
waktu saya pergi ke Italia saya bertemu seorang muslim dan kami
berbincang-bincang (kedekatan kesamaan ideologi).
13. Gesellschaft
Gesellschaft adalah hubungan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok dengan kelompok lain untuk waktu
tertentu.
Contoh : Siswa yang bersekolah di SMP (hubungan antara
siswa dan sekolah dalam kurun waktu
tertentu yaitu 3 tahun).
14. Proletar & Borjuis
-
Buruh (proletariat)
Kaum
buruh merupakan tenaga kerja yang hanya memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
tangan dan pikiran mereka. Para pekerja ini harus mencari penghasilan kepada
para pemilik modal.
Contoh:
Para penduduk yang tinggal di pinggiran rel, dimana rata-rata dari mereka bekerja sebagai buruh, pemungut butut,
bahkan pengganguran.
-
Pemilik modal (borjuis)
Kaum
pemilik modal merupakan pemilik alat-alat produksi, membeli dan mengeksploitasi
tenaga kerja serta menggunakan nilai surplus (nilai lebih) dari pekerja untuk
mengakumulasi atau memperluas modal mereka.
Contoh:
Para pemilik toko, mereka sudah hidup bercukupan bahkan berlebih tanpa
kesulitan ekonomi.
15. Solidaritas Organic
Solidaritas organic adalah
masyarakat / suatu kelompok social yang didasar-kan pada saling ketergantungan
antar anggota dan spesialisasi pembagian kerja dengan hukum yang berlaku
bersifat restitutive / memulihkan.
Contoh: Petani menghasilkan makanan
untuk memberi makan para pekerja pabrik yang memproduksi traktor, pada akhirnya,
memungkinkan petani untuk menghasilkan lebih banyak hasil panen dengan
traktor.
16. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik adalah
masyarakat / suatu kelompok social yang didasarkan pada kesadaran kolektif,
kebersamaan, dan hukum yang berlaku bersifat menekan.
Contoh: Kelompok-kelompok adat yang
ada di berbagai provinsi di Indonesia. Misalnya suku Baduy dalam di Banten, suku
Anak Dalam di Jambi, dll.
17. Teori Tiga Jenjang Auguste Comte
1. Jenjang
Teologis
Tahap
teologis atau yang sering disebut tahap mitos merupakan tahap di mana manusia
masih mempercayai hal-hal mistik sehingga mereka tidak menanyakan sebab akibat
dari gejala alam yang terjadi di sekitarnya.
Contoh: Terjadinya pelangi yang mereka anggap
merupakan selendang bidadari, terjadinya petir yang dianggap dewa
murka.
2. Jenjang
Metafisik
Tahap
metafisik merupakan tahap perpindahan antara tahap teologis ke tahap positif.
Tahap ini ditandai oleh suatu kepercayaan akan hukum-hukum alam yang dapat
ditemukan dengan akal budi. Jadi dalam masa ini, masyarakat telah menggunakan
nalar mereka untuk menentukan logis tidaknya kejadian alam yang ada.
Contoh:
Adanya penebangan hutan berlebihan yang menyebabkan hutan menjadi gundul sehingga akan menimbulkankan
sebuah bencana besar, yang dianggap oleh masyarakat alam akan
menjadi marah yaitu dengan adanya banjir, tanah longsor dan lain
sebagainya.
3. Jenjang
Positif
Tahap
Positif ditandai oleh kepercayaan akan data empiris sebagai sumber pengetahuan
terakhir, tetapi sekali lagi pengetahuan itu sifatnya sementara dan tidak
mutlak atau sering disebut dengan dinamis.
Contoh:
Gempa bumi karena adanya pergesekan antara lempeng bumi sehingga menimbulkan pergerakan-pergerakan, ini
dipelajari oleh masyarakat melalui ilmu pengetahuan yang
mempelajari hal tersebut, yaitu geografi/ geologi.
18. Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem
perekonomian yang menekankan peran kapital (modal), yakni kekayaan dalam segala
jenisnya, termasuk barang-barang yang digunakan dalam produksi barang lainnya.
Contoh: Swalayan, Penjualan Saham, Pemberian
kredit.
19. Gejala Sosial
Gejala sosial merupakan masalah
sosial yang mempengaruhi dan di pengaruhi oleh perilaku manusia di dalam
lingkungan kehidupannya.
Contoh: Kemiskinan, Tidak
Tersedianya Lapangan Kerja, Terlalu Banyaknya Penduduk atau Kepadatan Penduduk, Kenakalan
Remaja seperti genk motor
dan sebagainya, Tingginya angka Kriminalitas,
Banyaknya Pengangguran, Kesenjangan Sosial, Penyakit Menular atau
Wabah Penyakit.
20. The Course of Positive Philosophy
Menerangkan bahwa
pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan
tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah.
Komentar
Posting Komentar